Ketika berbicara tentang kualitas kain, salah satu faktor yang sering muncul adalah gramasi kain. Gramasi adalah salah satu aspek yang memengaruhi ketebalan, berat, dan kenyamanan kain saat digunakan. Jika kamu sedang mencari pakaian atau bahkan ingin memahami karakter kain lebih jauh, mengenal gramasi bisa membantumu dalam memilih kain yang tepat.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa itu gramasi kain, fungsi pentingnya, jenis-jenis gramasi, serta cara menghitungnya. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Pengertian Gramasi dan Fungsinya
Benang Jarum The Rowan Layer Shirt in White
Secara sederhana, gramasi kain adalah ukuran berat kain per satuan luas, yang umumnya dinyatakan dalam satuan gram per meter persegi (gsm). Nilai gramasi ini menunjukkan seberapa tebal atau tipisnya kain tersebut. Kain dengan gramasi tinggi cenderung lebih tebal, sedangkan kain dengan gramasi rendah biasanya lebih tipis dan ringan.
Fungsi gramasi kain adalah memberikan informasi penting mengenai kekuatan, ketahanan, dan kenyamanan kain saat dipakai. Misalnya, kain dengan gramasi tinggi seperti kanvas lebih cocok untuk bahan tas karena daya tahannya yang tinggi, sementara kain gramasi rendah seperti voile lebih cocok untuk pakaian musim panas yang ringan dan adem. Gramasi membantu konsumen dan produsen menyesuaikan jenis kain dengan kebutuhan spesifik, baik untuk pakaian, aksesoris, atau dekorasi.
Jenis-jenis Gramasi
Setiap jenis kain memiliki gramasi yang berbeda tergantung pada fungsi dan karakteristik kainnya. Berikut adalah beberapa jenis gramasi yang sering digunakan dalam industri tekstil:
1. Gramasi rendah (<150 gsm)
Kain dengan gramasi rendah biasanya memiliki sifat ringan dan lebih tipis. Jenis kain ini cocok untuk cuaca panas dan lebih sering digunakan untuk pakaian musim panas atau baju yang memerlukan bahan ringan. Contoh kain dengan gramasi rendah adalah katun voile, sifon, dan organza.
2. Gramasi sedang (150 gsm - 300 gsm)
Gramasi sedang adalah kategori kain yang sering digunakan untuk pakaian sehari-hari, seperti kaos, dress, dan blus. Kain dengan gramasi ini cukup nyaman, tidak terlalu tipis maupun tebal, serta cocok untuk berbagai jenis cuaca. Contoh kain dengan gramasi sedang adalah katun, rayon, dan linen.
3. Gramasi tinggi (>300 gsm)
Kain dengan gramasi tinggi umumnya lebih tebal dan kokoh, sehingga cocok untuk kebutuhan tertentu yang memerlukan daya tahan lebih. Kain dengan gramasi tinggi sering digunakan untuk jaket, jeans, dan bahan industri seperti kanvas dan denim. Jenis kain ini juga cocok untuk cuaca dingin atau kegiatan outdoor.
Cara Mengetahui Nilai Gramasi Kain
Benang Jarum Molly Wool Vest
Untuk mengetahui nilai gramasi kain, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Berikut adalah metode sederhana yang bisa diterapkan:
1. Siapkan alat dan bahan
Kamu akan memerlukan alat ukur seperti timbangan digital yang akurat dan alat pemotong untuk mendapatkan sampel kain dengan ukuran tertentu.
2. Ambil sampel kain
Potong kain dalam ukuran tertentu, biasanya 10 cm x 10 cm (0,01 meter persegi) untuk memudahkan perhitungan.
3. Timbang sampel kain
Letakkan potongan kain di atas timbangan dan catat beratnya dalam satuan gram.
4. Hitung gramasi
Gunakan rumus berikut untuk menghitung gramasi kain:
Misalnya, jika berat potongan kain 10 gram dan luasnya 0,01 meter persegi, maka gramasi kain tersebut adalah 10 gram / 0,01 m² = 1000 gsm.
Metode ini dapat memberikan perkiraan nilai gramasi yang berguna sebagai acuan. Jika kamu ingin hasil yang lebih presisi, kamu bisa menggunakan alat ukur khusus yang tersedia di laboratorium tekstil.
Baca Juga: Jenis Kain Bahan Blazer Wanita Terbaik yang Nyaman & Rekomendasinya
Dengan memahami gramasi kain, kamu bisa lebih bijak dalam memilih bahan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan. Apabila ingin menambah koleksi blouse, shirt, dress, knitwear, hingga outerwear berkualitas dengan kain yang nyaman dipakai, belanja sekarang juga di website Benang Jarum atau kamu bisa mengunjungi offline store Benang Jarum terdekat di kotamu, ya!
