Selain memilih model dan bahan yang digunakan, kamu juga pasti akan mempertimbangkan ukuran ketika membeli baju. Bagi sebagian orang, ukuran adalah penunjang penampilan, dan biasanya, orang lebih menyukai ukuran baju yang proporsional. Tidak kekecilan, tidak pula kebesaran.
Umumnya, ukuran baju ditentukan melalui kode alfabet atau huruf, seperti S, M, L, XL, atau XXL. Panjang dan lebar baju pun bervariasi tergantung kode hurufnya. Baju ukuran S dan M umumnya cocok untuk orang yang berpostur kecil. Sementara ukuran L hingga XL lebih cocok untuk orang yang berpostur tinggi atau besar.
Jenis-jenis Ukuran Baju
Nah, ukuran baju juga ternyata terbagi ke berbagai jenis. Apa saja? Berikut adalah penjelasannya:
1. Letter sizing
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kamu pasti sudah tidak asing dengan ukuran baju yang ditandai dengan kode S, M, L, atau XL. Nah, inilah yang disebut dengan letter sizing. Jenis ukuran ini selalu ditandai dengan simbol huruf, dan ternyata, ada penjelasan di setiap simbolnya, antara lain:
Simbol Ukuran Baju |
Rerata Lingkar Dada (Wanita) |
Rerata Lingkar Data (Pria) |
---|---|---|
S (Small) |
90-100 cm |
100-110 cm |
M (Medium) |
94-104 cm |
105-114 cm |
L (Large) |
98-108 cm |
110-118 cm |
XL (Extra Large) |
102-114 cm |
114-122 cm |
XXL (Double Extra Large) |
106-118 cm |
118-126 cm |
XXXL (Triple Extra Large) |
110-122 cm |
112-130 cm |
Kelebihan letter sizing adalah, kamu jadi tidak perlu repot-repot menghitung atau mencocokkan ukuran tubuhmu dengan baju yang hendak dibeli. Sebab, letter sizing umumnya hanya dihitung berdasarkan rata-rata postur tubuh kita. Misalnya, jika postur tubuhmu kecil, dan kamu terbiasa membeli baju ukuran S, maka ke depannya kamu juga kemungkinan akan kembali membeli baju dengan ukuran S.
Kekurangannya, letter sizing hanya dihitung dengan median rata-rata; ia tidak terlalu dihitung secara spesifik. Jadi, kamu bisa saja mendapatkan baju yang ukurannya tidak sesuai dengan posturmu. Sebab, rata-rata postur tubuh manusia di setiap negara bisa berbeda-beda. Jika di Indonesia kamu terbiasa membeli baju ukuran L, maka ketika di Eropa kamu bisa saja hanya perlu baju ukuran M.
2. Numeric sizing
Seperti namanya, numeric sizing adalah standar ukuran pakaian yang ditandai dengan penomoran atau angka. Umumnya, numeric sizing digunakan untuk menandai ukuran celana atau sepatu. Misalnya ukuran 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, dan seterusnya.
Pengukuran dengan metode numeric memiliki beberapa kelebihan, salah satunya, kamu bisa mencocokkan berbagai ukuran pakaian dengan lebih presisi. Kekurangannya, numeric sizing mengharuskan produsen atau pengusaha konveksi bekerja lebih ekstra dan menaikkan biaya produksi, sebab mereka perlu membuat berbagai jenis pakaian dengan ukuran yang lebih spesifik.
3. Ukuran S fit to M, M fit to L
Selain ditandai satuan alfabet atau nomor, ada juga jenis ukuran yang ditandai dengan jenjang alfabet, seperti S fit to M, M fit to L, L fit to XL, dan seterusnya. Misalnya, jika kamu memiliki baju ukuran S fit to M, artinya bajumu itu bisa dipakai untuk postur tubuh ukuran S hingga M. Begitu pula dengan ukuran lainnya.
4. Ukuran all size
All size adalah ukuran pakaian yang dibuat untuk muat di tubuh semua orang. Istilah lain untuk menyebut ukuran ini adalah one size. Tak hanya pakaian, syal, topi, hingga sarung tangan yang terbuat dari kain yang melar biasanya dijual dengan ukuran all size. Jenis ukuran all size pertama kali dipopulerkan oleh negara-negara di kawasan Asia, seperti Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, hingga kemudian merambah ke Indonesia.
5. Ukuran extra large
Ukuran extra large bisa juga disebut dengan ukuran jumbo. Baju berukuran besar ini pastinya selalu ditandai dengan simbol XL. Besar ukuran XL pun bervariasi. Jika alfabet X-nya makin banyak, artinya ukuran bajunya makin besar, misalnya XXL, XXXL, bahkan ada juga 4XL (XXXXL). Baju extra large biasanya dipakai oleh orang yang bertubuh gemuk.
Perbedaan Urutan Ukuran Baju di Indonesia dan Luar Negeri
Telah disebutkan di poin awal bahwa standar ukuran baju di berbagai negara bisa saja bervariasi. Standar ukuran baju di Indonesia belum tentu sama dengan standar ukuran baju di negara lain. Hal ini karena standar ukuran baju di suatu negara disesuaikan dengan postur tubuh masyarakatnya.
Terdapat selisih ukuran 3 sampai 5 sentimeter antara ukuran baju lokal dengan baju ukuran internasional. Negara-negara di benua Eropa, Amerika, hingga Australia, umumnya memiliki standar pengukuran baju yang serupa. Postur tubuh warganya tentu lebih tinggi daripada rerata postur orang Indonesia.
Supaya lebih jelas, di bawah ini ada perbandingan antara ukuran kaus internasional dengan standar ukuran kaus di Indonesia:
Ukuran Kaus Dewasa Standar Indonesia |
|
Perempuan |
Laki-laki |
S = 39 cm x 55 cm |
S = 43 cm x 63 cm |
M = 42 cm x 58 cm |
M = 49 cm x 67 cm |
L = 45 cm x 61 cm |
L = 52 cm x 70 cm |
XL = 48 cm x 64 cm |
XL = 55 cm x 72 cm |
XXL = 51 cm x 67 cm |
XXL = 58 cm x 76 cm |
XXXL = 64 cm x 70 cm |
XXXL = 61 cm x 79 cm |
Ukuran Kaus Dewasa Standar Internasional |
|
Laki-Laki |
Perempuan |
S = 46 cm x 64 cm |
S = 42 cm x 58 cm |
M = 52 cm x 70 cm |
M = 45 cm x 61 cm |
L = 55 cm x 73 cm |
L = 45 cm x 62 cm |
XL = 57 cm x 75 cm |
XL = 51 cm x 67 cm |
XXL = 60 cm x 79 cm |
XXL = 54 cm x 71 cm |
XXXL = 63 cm x 82 cm |
XXXL = 67 cm x 74 cm |
Keterangan: Panjang x Lebar
Baca Juga: Cara Mengukur Kaki untuk Menemukan Ukuran Sepatu yang Pas
Itu dia, ladies, penjelasan mengenai jenis ukuran baju yang perlu kamu ketahui. Salah memilih ukuran baju bisa membuatmu kerepotan. Oleh karena itu, saat shopping, pastikanlah baju yang kamu pilih ukurannya sudah pas dengan postur tubuhmu, ya!
Benang Jarum Geneva Plaid Outer in Black, Serenity Soiree Ruffle Tunic Dress in Ivory, Benang Pelangi Seroja Tier Dress in Maroon
Buat kamu yang ingin menambah koleksi baju di rumah, Benang Jarum memiliki berbagai koleksi baju yang stylish dan trendy. Mulai dari blouse, kemeja, tunik, outwear, hingga dress, semuanya hadir dalam ukuran XS hingga XXL.